Sumber : suara.com |
Saat ini popularitas rokok vape sedang naik daun di berbagai belahan dunia terutama Indonesia. Di Amerika Serikat sendiri menurut data yang diperoleh dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) jumlah pengguna vape mencapai sembilan juta orang dan bahkan lebih. Sedangkan untuk di bagian Eropa diperkirakan pengguna vape mencapai angka 20,8 juta orang.
Sumber : acehimage.com |
Kenapa bisa lebih tinggi daripada perokok tembakau? Karena para pengguna dapat mengklaim bahwa vape ini merupakan langkah alternatif yang lebih sehat daripada rokok tembakau. Selain itu mereka juga berpendapat bahwa dengan asap aroma wangi yang dikeluarkannya tidak akan menggmaanggu orang disekitar.
Tapi kenyataannya masih banyak saja miss-informasi tentang rokok elektrik. Sebab para pengguna vape ini banyak yang menolak kalau di balik rokok elektrik ini tak ada bahayanya. Sedangkan banyak juga orang yang percaya bahwa bahaya vaping tak jauh berbeda dengan rokok biasa. Lalu pernyataan mana sih yang benar? Nah, daripada bingung-bingung sebaiknya kita bahas saja mitos mengenai vape di artikel ini!
1. Vape sama sekali tidak mengandung nikotin
Bagi para penikmat vape, mereka mengatakan bahwa rokok elektrik ini sama sekali tidak mengandung nikotin maupun jenis zat lain di dalamnya. Tetapi pernyataan tersebut salah besar. Meskipun rokok elektrik ini berbeda dengan rokok biasa, tetapi keduanya sama-sama mengeluarkan asap yang dihasilkan oleh pembakaran zat tersebut, jadi sama saja vape mengandung nikotin walaupun jumlahnya tak sebanyak rokok biasa. Dalam dunia vape banyaknya nikotin memiliki satuan mg/ml, maka semakin banyaknya angka satuan tersebut bisa dikatakan semakin tinggi juga konsentrasi zat berbahaya di dalamnya.
2. Uap pada vape murni dan tak berbahaya
Tapi kenyataannya masih banyak saja miss-informasi tentang rokok elektrik. Sebab para pengguna vape ini banyak yang menolak kalau di balik rokok elektrik ini tak ada bahayanya. Sedangkan banyak juga orang yang percaya bahwa bahaya vaping tak jauh berbeda dengan rokok biasa. Lalu pernyataan mana sih yang benar? Nah, daripada bingung-bingung sebaiknya kita bahas saja mitos mengenai vape di artikel ini!
1. Vape sama sekali tidak mengandung nikotin
Sumber : hipwee.com |
Bagi para penikmat vape, mereka mengatakan bahwa rokok elektrik ini sama sekali tidak mengandung nikotin maupun jenis zat lain di dalamnya. Tetapi pernyataan tersebut salah besar. Meskipun rokok elektrik ini berbeda dengan rokok biasa, tetapi keduanya sama-sama mengeluarkan asap yang dihasilkan oleh pembakaran zat tersebut, jadi sama saja vape mengandung nikotin walaupun jumlahnya tak sebanyak rokok biasa. Dalam dunia vape banyaknya nikotin memiliki satuan mg/ml, maka semakin banyaknya angka satuan tersebut bisa dikatakan semakin tinggi juga konsentrasi zat berbahaya di dalamnya.
2. Uap pada vape murni dan tak berbahaya
Sumber : bolastylo.bolasport.com |
3. Menjadi pilihan alternatif untuk berhenti merokok
Sumber : halodoc.com |
Kenyataannya banyak vaping yang masih sering merokok, jadi bisa disimpulkan bahwa vaping tak dapat menghentikan perokok aktif melainkan dapat mengurangi. Anggapan berhenti merokok itu juga menghindari tubuh dari konsumsi nikotin, tetapi dengan beralih ke vape akan sama saja, karena masih mengandung nikotin meskipun tak sebanyak rokok biasa.
4. Bagi orang lain dan lingkungan vape tak menghasilkan asap yang berbahaya
Sumber : resepkesehatalami.blogspot.com |
Memang sih level zat toksik pada uap vape lebih kecil daripada rokok tembakau, tapi tetap saja uap tadi mengandung partikel logam berat serta zat perasa yang bisa berdampak buruk bagi paru-paru seseorang.
Menggunakan vape nggak akan menghindarkan kita dari bahaya. Memang sih bahayanya tak lebih dari merokok, tetapi jika kamu melakukannya dalam intensitas tinggi, efeknya akan sama saja dengan merokok. Jadi, kamu perlu mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan serta orang-orang terdekatmu.
Dears Vapers, Ini Dia 4 Mitos Vape yang Harus Kamu Ketahui!
4/
5
Oleh
Haji Idak